Sejarah Kacamata di Eropa serta Penemuan Kacamata
Roger Bacon
Dalam catatan sejarah kacamata, pada abad ke-13 M, sarjana Inggris, Roger Bacon (1214 M – 1294 M), menulis perihal beling pembesar serta menuturkan bagaimanakah membesarkan benda memakai sepotong kaca. “Untuk argumen ini, alat-alat ini sangatlah berkhasiat untuk beberapa orang renta serta beberapa orang yang mempunyai kelamahan pada pandangan, alat ini disiapkan buat mereka biar dapat lihat benda yang kecil, kalau itu cukup diperbesar, ” terang Roger Bacon.
Roger Bacon |
Sebagian sejarawan ilmu dan pengetahuan dalam sejarah kacamata mengatakan Bacon sudah mengambil pengetahuan pengetahuannya dari ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haitam. Bacon dipengaruhi dengan kitab yang ditulis al-Haitham berjudul Ktab al-Manazir Kitab perihal Optik. Kebenaran sejarah kacamata mencatat kitab karya al-Haitham itu nyatanya sudah ditranslate ke bhs Latin.
Inspirasi pembesaran dengan bentuk beling sudah dicetuskan jauh pada awal mulanya oleh al-Haitham. Tetapi, sayangnya dari sebagian bukti yang ada dalam sejarah kacamata goresan pena dunia barat, pemakaian beling pembesar untuk membaca pertama dijelaskan dalam bukunya Bacon.
Sejarah dan Fakta Di Balik Penemuan Kacamata Bag 2
Julius Hirschberg
Julius Hirschberg |
Dalam Catatan sejarha kacamata, Julius Hirschberg, sejarawan ophthalmologi (pengetahuan penyembuhan mata), mengatakan dalam bukunya, bahwa perbesaran watu dengan diawali penemuan beling pembesar serta barulah kacamata th. 1300 atau abad ke-13 M. “Ibnu al-Haitham cuma lakukan riset wacana pembesaran pada abad ke – 11 M, ” cetusnya Hirschberg.
Pada sejarah kacamata didapatkan, kacamata pertama dijelaskan dalam buku penyembuhan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor penyembuhan di Kampus Montpellier di selatan Perancis, memberikan mengenai sejarah kacamata di th. 1305 M perihal tetes mata (obat mata) juga sebagai alternatif untuk beberapa orang renta yg tidak memakai kacamata.
Guy de Chauliac
Guy de Chauliac |
Th. 1353 M, sejarah kacamata mencatat bahwa Guy de Chauliac mengatakan type obat mata lain untuk mengobati mata, beliau memberikan tambah baik memakai kacamata kalau obat mata tak berperan.
Dalam catatan sejarah kacamata, selain beberapa ilmuwan diatas, adapula tiga narasi yang tidak sama dijelaskan oleh sarjana Italia, Redi (meninggal dunia th. 1697). Narasi pertama, dijelaskan dalam manuskrip Redi th. 1299 M. Dijelaskan sebagaimana diketahui dalam sejarah kacamata dalam pembukaan bahwa pengarang yaitu orang yang telah renta serta tak dapat membaca tanpa ada kacamata, yang diketemukan pada zamannya.
Narasi ke-2, juga dikisahkan oleh Redi yang tercatat dalam sejarah kacamata, memberikan bahwa kacamata dijelaskan dalam suatu pidato yang pasti th. 1305 M, di mana pembicara memberikan bahwa peralatan ini diketemukan tak lebih cepat dari 20 th. ketika sebelum pidato itu disibakkan.
Narasi ketiga sebagai bab dari sejarah kacamata, mengatakan bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (samping timur Itali) berguru bagaimanakah memakai kacamata. Dia meninggal dunia th. 1313 M.
Pada karenanya tiga versus narasi tidak sama itu menebarluas menjadi bab dari sejarah kacamata, lantaran banyak buku lain yang mengambil cerita-cerita yang dijelaskan Redi sesudah beliau meninggal dunia. Tetapi, sebagian sejarahwan ilmu dan pengetahuan mengenai sejarah kacamata memberikan bahwa Redi sudah bikin narasi bohong serta mereka tak yakin.
Bahkan juga pada sejarah kacamata, dalam buku Julius Hirschberg, juga dijelaskan perihal narasi Redi itu, ditulis pada th. 1899 serta 1918 di Jerman serta banyak info yang telah renta serta banyak yang diperbarui. Buku itu lalu ditranslate (tanpa ada revisi) ke bhs Inggris serta dipublikasikan th. 1985. Akhirnya, sejarah kacamata berdasarkan narasi Redi menebar di Inggris, artikel riset itu tidak diterima kebenaran ceritanya serta ini ditolak oleh Julius Hirschberg.
Kacamata Jadul |
Sebagian narasi bohong lain dalam sejarah kacamata juga ditulis oleh seseorang jurnalis di pertengahan abad ke 19 M. Dia mengklaim Roger Bacon yakni penemu kacamata. Bahkan juga ia juga mengatakan bahwa biarawan (the Monk) Alexander juga sudah di ajarkan Roger Bacon bagaimanakah memakai kacamata. Berita yang menjadi sejarah kacamata ini sudah pasti dengan cepat menebar.
Baca Juga: Fakta Di Balik Penemuan Kacamata Bagian 1.
Kebohongan mengenai sejarah kacamata lainnya juga tampak pada suatu nisan. Seseorang pengarang tunjukkan bahwa suatu nisan di kuburan Kristen yang ada di gereja, tercatat suatu kalimat, “disini beristirahat Florence, penemu kacamata, Allah mengampuni dosanya, th. 1317″. Ada banyak narasi atau mitos yang lain perihal sejarah kacamata mengenai penemu serta pembuatan kacamata di Eropa. Seluruhnya mengklaim juga sebagai penemu pertama alat bantu baca serta lihat itu.
Demikian pengetahuan wacana kacamata mengenai Sejarah dan Fakta Di Balik Penemuan Kacamata Bag 2. Semoga dengan kita membaca artikel Sejarah dan Fakta Di Balik Penemuan Kacamata Bag 2, maka dapat menambah wawasan kita dalam dunia perkacamataan. Publisher tidak bertanggung jawab atas segala akhir yang mungkin timbul dari penggunaan info ini.